Penggunaan Teknologi BLK Belum Optimal
Foto bersama Tim Kunker Komisi IX DPR RI dengan Bupati Sumedang. Foto: Erlangga/sf
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi mendorong Balai Latihan Kerja (BLK) untuk dapat menciptakan para calon tenaga kerja yang memiliki skill mumpuni dalam mengaplikasikan teknologi perindustrian. Menurutnya saat ini penggunaan alat teknologi yang dimiliki BLK belum optimal dan belum terserap dengan baik, sehingga masih harus bergantung pada industri padat karya.
“Banyak masyarakat yang kemudian pergi ke kota untuk bekerja pada sektor-sektor industri, sehingga boleh dikatakan sektor industri yang terpakai justru yang padat karya. Hal ini tidak sebanding dengan peralatan yang disiapkan pemerintah untuk menunjang pelatihan yang diberikan kepada para calon tenaga kerja di BLK,” ujar Dede usai rapat Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI dengan Bupati Sumedang di Kantor Bupati Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019).
Untuk itu, Dede menginginkan agar sistem sejenis kurikulum yang diterapkan di BLK sebaiknya mulai disesuaikan dengan kebutuhan di dalam dunia kerja terutama bidang industri yang sesuai dengan tujuan dari BLK itu sendiri. “Sementara di BLK juga sudah industri dengan teknologi tinggi yang diterapkan. Ini belum link and match antara kebutuhan industri dengan apa yang dilatih. Nah ini yang kita pengen bagaimana caranya agar yang terlatih itu terserap kepada industri yang membutuhkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Malik menjelaskan bahwa selama ini salah satu tujuan dari BLK adalah dapat menciptakan pelatihan produksi serta uji keterampilan. Menurutnya hal ini harus dibarengi dengan kualitas para instruktur yang mumpuni sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal kepada para calon tenaga kerja.
“Tenaga kerja kita yang skill akademiknya atau sekolahnya kurang, ini bisa dilatih di BLK, untuk mendapatkan skill tambahan. Nah kalau instrukturnya kurang, tentu ini tidak akan maksimal bagi mereka. Makanya Komisi IX fokus untuk melihat bagaimana BLK ini dikembangkan dan dipertanggungjawabkan untuk bisa melatih tenaga kerja yang secara akademik skillnya kurang,” ucap Irma.
Komisi IX DPR RI melaksanakan kunjungan kerja reses guna menyerap aspirasi dan mendorong usulan daerah Sumedang. Kunjungan ini dipimpin oleh Dede Yusuf sebagai ketua tim dan didampingi oleh 13 anggota Komisi IX DPR RI lainnya. Serta didampingi oleh mitra kerja terkait dari pemerintah pusat menyambangi Bupati Sumedang dan pemerintah daerah. (eps/sf)